Kamis, 17 November 2016

Metode Belajar Ala Hukum Newton



Gimana sih metode belajar yang baik itu?

Saat ini, banyak orangtua, guru, dan mungkin teman kita memberikan nasihat agar kita belajar jauh hari sebelum waktu pelaksanaan ujian tiba. Tidak sedikit buku tentang cara belajar yang memberikan nasihat demikian. Secara umum, kita semua setuju, terutama ketika kita masih duduk di bangku sekolah, agar belajar secara bertahap dan sistematis. Namun, dengan berbagai alasan, banyak siswa ataupun mahasiswa yang masih suka belajar dengan metode SKS (Sistem Kabut Semalam), yakni belajar semalam untuk hanya pada saat menjelang ujian keesokan harinya.
Untuk lebih memotivasi siswa, metode belajar yang baik ditinjau dari sudut pandang sains (ilmu pengetahuan) juga memberikan alasan ilmiah mengapa kita lebih baik belajar berkesinambungan jauh hari sebelum ujian, bukan belajar dengan cara dadakan alias Sistem Kabut Semalam.
Ada beberapa hukum dalam sains yang dapat dijadikan landasan ilmiah tentang cara belajar yang baik, misalnya Hukum Newton. Hukum Newton sangat terkenal dalam pelajaran fisika dan telah diaplikasikan dalam banyak bidang hingga sekarang. Misalnya untuk pembangunan jalan, jembatan, rumah bertingkat, perancangan peluru kendali hingga peluncuran roket ke luar angkasa.

Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan bahwa “Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan apabila tidak dikenai gaya dari luar (resultan gaya sama dengan nol).” Ini dapat diartikan bahwa untuk mengubah benda dari keadaan diam menjadi bergerak, atau dari bergerak menjadi diam, maka diperlukan suatu gaya.
Kita seringkali atau pernah mengalami suatu keadaan dimana kita merasa sangat kesulitan untuk belajar. Ketika itu mungkin kita sudah menyiapkan  buku dan perlengkapan belajar lainnya, kemudian duduk dan mungkin sambil menyiapkan snack disertai dengan alunan music dari radio/tape, tapi bukannya materi pelajaran yang masuk, melainkan hanya membolak-balik halaman buku. Sementara tak terasa, snack tersebut telah habis, kita merasa lelah dan selanjutnya tertidur.
Hal ini dapat dimengerti, karena kita dari keadaan diam (belum  belajar). Lain halnya ketika kita diberikan tugas atau pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan esok hari dimana tugas ini dapat memengaruhi kualitas nilai, maka dapat dipastikan kita memiliki suatu kekuatan besar dan terdorong untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jadi, memang diperlukan suatu gaya dari luar atau motivasi kuat yang memaksa kita dari keadaan diam (belum belajar) menjadi berada dalam keadaan belajar.         
Sebaliknya, jika kita berada dalam keadaan belajar dan bergerak lurus beraturan (maksudnya kita sudah memahami isi materi pelajaran), maka kita tidak merasa berat untuk belajar. Bahkan, sering tertarik untuk belajar lagi dan lagi, kecuali kalau ada gaya dari luar yang sangat kuat. Misalnya, kita harus menghadiri sebuah acara keluarga sehingga belajar di tunda untuk sementara.
Dari Hukum Newton I dapat diketahui bahwa, kita sebaiknya belajar secara berkesinambungan dan teratur serta menghindari atau mengatasi hal-hal yang dapat menghambat usaha belajar kita.

Hukum II Newton
            Hukum II Newton berbicara tentang percepatan (perubahan kecepatan). Hukum II Newton berbunyi, “Percepatan dan gaya yang bekerja pada sebuah benda adalah sebanding, dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”. Artinya, semakin besar gaya yang bekerja, maka semakin besar pula percepatannya.
            Adakalanya semangat belajar begitu besar, tetapi di lain waktu kadang kita merasa kurang bersemangat untuk belajar. Karena semangat belajar memengaruhi kualitas proses belajar, maka tentu saja semangat belajar juga akan turut menentukan hasil dari proses belajar tersebut, yakini penguasaan materi hingga nilai hasil ujian.
            Dari Hukum II Newton dapat dinyatakan bahwa, diperlukan gaya (motivasi) untuk mengubah kecepatan penguasaan materi belajar. Jika besarnya motivasi untuk maju sama besar dengan keengganan untuk berubah, maka resultan gaya sama dengan nol. Berarti proses belajar kita tidak mengalami kemajuan. Bila kita menginginkan percepatan yang besar, diperlukan suatu motivasi yang besar juga.

Hukum III Newton
            Hukum III Newton disebut juga Hukum Aksi-Reaksi. Apabila sebuah benda mengerjakan gaya pada benda lain (re: aksi), maka benda kedua ini juga akan mengerjakan gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi berlawanan arah. Ini dapat diartikan bahwa, ketika kita membenci suatu materi pelajaran, apapun alasannya, maka pelajaran tersebut akan balas mebenci kita. Akibatnya, sulit bagi kita untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Jadi, kita harus merasa senang dengan pelajaran yang kita pelajari agar lebih mudah untuk menguasai materi pelajaran tersebut. 

 "Jangan takut bila maju perlahan, takutlah bila tidak ada kemajuan." - Pribahasa Cina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar